Life or Death? 1

   
I  tell you how great these experience. 

26 Desember 2004, hari itu semua perhatian tertuju pada provinsi Aceh. Sebuah pertunjukan besar terjadi yang mengguncang seluruh penduduk planet bumi. 

Yaa, tepat sekali! Hari itu terjadi sebuah musibah besar yang menghancurkan sebagaian provinsi Aceh dan negera lain di Asia Tenggara. Sebuah peristiwa sangat dahsyat saat itu.

Ini merupakan cerita seorang bocah lalaki yang sedang ketakutan pada peristiwa itu. Pada saat itu dia berusia 8 tahun awal semesternya di kelas 3 Sekolah Dasar. Dia yang sedang asik menikmati masa kecil dengan keluarga besarnya yang sederhana. sebenarnya dia tinggal bersama nenek dan kakeknya. 

Kamu bertanya, lalu dimana orangtuanya? Apakah sudah tiada?, No, dia masih memiliki keluarga yang utuh. Dia tinggal bersama neneknya karna kondisi orang tua yang sedang sakit saat itu, kemudian dia tinggal bersama nenek dan kakeknya. 

Anak seumuran dia seharusnya sedang bermain asik bersama teman-temannya seperti anak dibelahan negara lainnya. Faktanya itulah yang terjadi, sebuah pengalaman yang sangat menakutkan dan akan dikenang sepanjang hidup. 

Pada pagi minggu 26 Desember 2004, terjadilah gempa yang dahsyat yang pernah dirasakan oleh penduduk bumi pada saat itu khusus Aceh. Setelah terjadi gempa yang mengguncang hebat, anak lelaki itu melihat beberapa bangunan beton runtuh berserakan. 

Ya kamu bertanya Dimanakah anak lelaki itu ketika gempa terjadi?- sungguh dia tidak sedang bersama keluarganya. Pada pagi minggu dia sedang mancing ikan bersama teman-temannya di sungai, ketika gempa terjadi dia sangat takut, dan dia masih tetap mencoba menenangkan teman-temannya agar tidak panik yang melihat tambak sungai itu tergerus air akibat gempa. Dia mengajak temannya untuk tenang ketika menyebrang sungai tersebut. 

Mungkin kamu menilai dia adalah pria yang tenang sejak kecil?, tunggu dulu, kamu tidak benar-benar tahu bagaimana dia menyembunyikan sesuatu didalam dirinya agar dia tetap terlihat tenang bagi yang lain. Yeahh, seperti itulah anak lelaki itu. 

Lanjut? 
Baik, sekarang kita lihat apa yang dilakukannya setelah gempa? 
Benar, dia pulang dan menjumpai keluarga yang sedang mengkhawatirkanya. Beberapa saat setelah gempa masyarakat setempat mendengar seruan dari seorang polair yang baru saja pulang dari tugasnya di dekat laut untuk menjemput istrinya dirumah yang kebetulan polair itu tinggal di dekat rumah anak lelaki tersebut, polair tersebut sambil berteriak "ie bah dieuk" (Air bah naik kedarat), dan bummm disitu semua masyarakat panik. Dan anak lelaki itu melihat masyarakat yang panik seperti kiamat yang sesungguhnya akan terjadi, semua orang meninggalkan kendaraan, meninggalkan anak, meninggalkan istri, meninggalkan keluarga, ohh sungguh tak bisa diungkapkan dengan kata-kata kepanikan yang dirasakan mereka saat itu(speechless). 

Dalam keadaan seperti itu anak lelaki itu masih pergi ke musholla dekat rumah untuk membaca sepotong ayat al Qur'an, tak berapa lama lalu dia disuruh keluar oleh seorang masyarakat disitu untuk lari karena air laut sudah dekat. Sambil lari dia memegang Alquran di dadanya dan setelah 300 meter berlari dan menyebrang jalan raya akhirnya dia naik ke atas pohon bakau yang ukurannya tidak terlalu tinggi bersama beberapa masyarakat sekitar. Apa yang dia fikiran? Apa yang masyarakat fikiran? Mereka befikir itu hanyalah air banjir yang tidak terlalu tinggi sehingga bisa selamat hanya diatas pohon. Dan apa yang terjadi kemudian. 

Akhirnya terdengar suara dari jarak hampir 1km, suara yang belum pernah didengar oleh anak lelaki tersebut. Suara gemuruh disertai gelombang dahsyat yang berwarna antara hitam dan coklat, dengan ketinggian gelombang mencapai setinggi pohon kelapa(15 meter). Dari atas pohon bakau anak lelaki itu melihat dari jarak 350 meter masyarakat dan teman-temannya disapu oleh air dahsyat dengan kecepatan air yang begitu cepat, lalu giliran dia akhirnya sambil mengucapkan kalimat tauhid di lisannya bummmmm bruuhhhhhhh seketika tenggelam dalam air semuanya. 

Kamu bertanya bagaimana selajutnya? Apakah anak lelaki itu masih hidup atau sudah mati? 

Let me tell you on the next chapter. 

Comments

Popular Posts